Yansuha Heongse
@yayansuhaya
@yayansuhaya
Tips Tentang MUSIC Dalam bidang BERNYANYI
Cara bernyanyi yang baik dan benar
Bagi anda yang ingin belajar bernyanyi, nah, berikut ini ada 6 langkah praktis untuk bisa menyanyi dengan baik dan benar :
1. *Teknik Pernafasan (Ini merupakan motor penggerak).
Dalam bernyanyi, pernafasan itu sangat penting karena bernafas dengan baik akan sangat membantu
dalam membentuk suara serta dapat memenuhi prasering atau panjang dan pendeknya suatu kumpulan nada, ada bermacam-macam olah pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan CLAVICULAIR (dengan memakai pundak).
b. Pernafasan COSTROL (dengan dada).
c. Pernafasan DIAFRAGMA (ini yang paling baik).
**Proses atau cara melatih pernafasan yang baik dan benar :
@Pernapasan yang buruk akan mengakibatkan produksi suara yang buruk, teknik pernapasan yang tidak benar akan
menghasilkan suara yang tidak berkualitas.Menghirup napas yang baik untuk menyanyi adalah menggunakan mulut dan hidung secara bersama-sama, terutama pada waktu menghirup dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.
*Cara bernapas yang baik pada saat bernyanyi sebagai berikut :
~ Jangan menggunakan cara pernapasan di mana pada waktu menghirup udara, dada dan bahu terangkat, ini membuat leher menjadi tegang dan mengganggu produksi suara.
~ Padawaktu bernapas daerah sekitar lingkar perut mengembang dan pada waktu membuang napas mengempis. Pada waktu menghembuskan napas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar perut mengencang dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis) dengan berlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis. Ini yang disebut SUPPORT dan SUSTAIN.
~ Tarik nafas atau hirup nafas anda dalam 8 hitungan
(8 detik) : 1 2 3 4 5 6 7 8
~ Tahan nafas saudara dalam 4 hitungan (4 detik) : 1 2 3 4
~ Keluarkan nafas anda dengan berdesis ( suara ular!) dalam 8 hitungan : 1 2 3 4 5 6 7 8
~ Bisa juga hal itu disebut 8 4 8 karena menghirup nafas dalam 8 hitungan, menahan nafas dalam 4 hitungan dan mengeluarkan nafas dalam 8 hitungan. Lakukan latihan itu berulang-ulang, dan saat mengeluarkan nafas, desis anda bisa diganti dengan mengucapkan mo atau me atau mu, dll.
2. *Intonasi (Penguasaan Notasi).
Intonasi adalah pembidik nada yan tepat atau menyanyikan nada dengan tepat. Untuk bisa memiliki
intonasi yang baik, kita sebaiknya berlatih dengan alat music seperti piano atau keyboard supaya nada yang kita mainkan pasti dan terkontrol. Tapi hal ini dapat diakali jika kita tidak memiliki alat music tersebut. Kita bisa merekam suara piano tersebut di handphone kita dan kita dapat pelajari sewaktu-waktu.
Contoh :
Kita dapat memainkan tangga nada C kemudian D dan E secara berurutan di piano atau gitar(mungkin kita bisa minta teman kita untuk memainkannya), kemudian kita rekan di handphone. Nada yang dapat direkam mungkin adalah sebagai berikut :
~ Secara Ascending : Do Re Mi Fa Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Fa Mi Re Do atau
~ Secara Ascending : Do Mi Re Fa Mi Sol Fa La Sol Si La Do Si dan dan Descending : Do La Si Sol La Fa Sol Mi Fa Re Mi Do.
Anda bisa melakukan variasi lain misalnya :
~ Secara Ascending : Do Re Mi Fa Re Mi Fa Sol Mi Fa Sol La Si Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Si La Sol Fa La Sol Fa Mi Sol Fa Mi Re Fa Mi Re Do
3. *Irama, Birama dan Tempo.
Seorang penyanyi yang baik seharusnya belajar untuk bisa menguasai bermacam-macam irama atau jenis
aliran music seperti : Chaca, Pop, Waltz dan sebagainya. Dia juga harus mengetahui birama lagu, apakah 4/4, ¾ atau 2/4, dan mesti mengikuti tempo (lambat-cepat) lagu.
4. *Penguasaan Artikulasi (pengucapan kata).
Seorang penyanyi selain harus menguasai dan mengahfalkan syair (lirik) lagu dengan baik, juga harus
mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan tegas. Untuk membantu agar dapat memberi “jiwa” pada
lagu tersebut, harus juga memahami isi dan maksud yangterkandung dalam lagu. Ada beberapa cara praktis untuk meningkatkan artikulasi anda, yaitu dengan mengucapkan vocal : A I U E O
5. *Tehnik Vibrasi.
Vibrasi adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan bergelombang dalam tehnik oleh vocal, vibrasi ini
merupakan tahap finishing. Fungsinya biar terdengar lebih merdu dan indah. Kalau mau tahu contoh vibrasi yaitu ketika seseorang tertawa terbahak-bahak, suara akan terdengar bergetar dan bergelombang. Kemudian dalam dunia tarik suara, bentuk dasar tersebut dikembangkan menjadi sebuah tehnik dalam bernyanyi yang disebut vibrasi.
6. *Sikap Tubuh Dan Kondisi Saat Menyanyi.
Selain hal-hal diatas, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu sikap tubuh dalam bernyanyi, baik dalam latihanmaupun pada saat kita sedang tampil di panggung/podium. Mengapa sikap tubuh sangat berpengaruh pada sirkulasi nafas yang merupakan unsur penting dalam bernyanyi. Sikap ini harus dilatih, baik sikap duduk maupun sikap berdiri.
sikap tubuh sangat mempengaruhi produksi suara seorang penyanyi baik penyanyi solo maupun penyanyi paduan
suara. Pada saat menyanyi tubuh harus dalam kondisi yang rileks (bukan santai). Tubuh yang rileks dimaksudkan agar suara yang dihasilkan juga rileks dan tidak tegang. Untuk menciptakan suasana yang rileks sebelum bernyanyi
diperlukan suatu relaksasi atau pelemasan tubuh dengan cara bersenam, memijat, dll.
Relaksasi perlu dilakukan pada saat latihan dan juga pada setiap sebelum penampilan, apalagi pada saat berlomba. Mental yang tegang mengakibatkantubuh menjadi tegang pula, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.Posisi tubuh dalam menganyi harus mendapat perhatian. Posisi yang baik adalah berdiri dengan membagi beban yang sama pada dua kaki dan menempatkan kaki sedemikian rupa sehingga menjadi seimbang, terutama agar tubuh juga dapat ikut bergerak mengkespresikan dari lagu yang dinyanyikan.
Pada posisi menyanyi sambil duduk, posisi tubuh bagian pinggang ke atas harus dalam kondisi yang sama dengan posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada saat sedang berdiri. Posisi tubuh yang gagah sangat dibutuhkan.Ekspreasi wajah pada saat menyanyi juga sangat menentukan. Pada saat mengambil nada-nada yang tinggi perlu konsentrasi dalam menyanyikannya, maka alis dapat dinaikan, serta pipi seperti seorang yang sedang tersenyum dan jangan lupa untuk membuka mulut yang lebar sesuai dengan ketentuan yang biasa dilakukan dalam menyanyi.
Pada saat menyanyi memang nampak wajah akan terlihat jelek, namun suara yang dihasilkan akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan kalau kita menyanyi hanya ingin menampilkan penampilan saja.
http://r0ch4.wordpress.com/2008/12/25/tutorial-bernyanyi-yang-baik-dan-benar-2/
cara mengatasi demam panggung
Salah satu penyebab terjadinya demam panggung adalah stress. Menurut
Ikhwan Sopa, banyak orang sebelum melakukan presentasi mengalami
hal-hal: jantung berdegup kencang seperti habis lari-lari, telapak
tangan Anda berkeringat, perut Anda mual dan merasa ingin muntah, setiap
sebentar pergi ke kamar kecil untuk “mendownload” sesuatu, dan
seterusnya. Gejala ini seperti gejala yang muncul pada berbagai penyakit
berat. Padahal, bukan itu yang sesungguhnya sedang terjadi. Anda
“hanya” sedang dilanda penyakit takut berbicara. Beberapa hal yang perlu
Anda lakukan untuk dapat mengatasi demam panggung adalah
1. Kuasai Materi
Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai materi. Untuk itu, usahakan Anda hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam presentasi. Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi untuk memperkaya penguasaan Anda terhadap materi. Menguasai materi presentasi dengan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri Anda untuk tampil di depan umum.
2. Rencanakan Presentasi dengan Baik
Perencanaan yang baik juga merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah presentasi. Untuk itu buat grand design presentasi yang meliputi: bagaimana membuka presentasi, bagaimana menyajikan isi pokok, bagaimana memperkuat isi dengan contoh-contoh, serta bagaimana menutup sesi presentasi Anda. Buatlah alat bantu presentasi, baik berbentuk slide power point maupun catatan-catatan kecil terkait dengan materi. Lebih baik jika Anda persiapkan sendiri alat bantu tersebut karena hal itu otomatis akan membuat Anda lebih memahami materi. Buat juga kisi-kisi pertanyaan yang kira-kira hendak ditanyakan peserta terkait materi presentasi. Buat pula kata-kata atau ungkapan-ungkapan hebat buat membuka dan menutup presentasi Anda. kalau perlu tulis ungkapan itu dalam sebuah catatan kecil. Untuk mengurangi demam panggung, jangan pernah menerima permintaan presentasi yang waktunya mepet. Waktu yang mepet akan mengurangi waktu Anda dalam mempersiapkan materi. Dan bagi presenter yang kurang berpengalaman hal itu akan meningkatkan terjadinya kondisi demam panggung.
3. Bersikaplah Relaks
Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk reaksasi adalah dengan menghela nafas panjang, Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga secara otomatis akan membuat Anda lebih relaks sebelum memulai sebuah presentasi. Fokuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, yang pasti akan Anda temukan di ruangan presentasi, sampai Anda merasa nyaman.
4. Latihan, Latihan, dan Latihan
Pengalaman adalah guru terbaik sehingga percayalah presentasi Anda akan semakin membaik seiring seringnya Anda melakukan kegiatan presentasi. Latihan juga akan membantu Anda mengatasi demam panggung. Untuk itu, Anda bisa latihan dengan temen Anda sebelum tampil di muka umum. Mintalah temen tersebut mengevaluasi penampilan Anda selama melakukan presentasi tersebut. Lalu, ulangi latihan presentasi Anda tersebut ples perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Minta lagi temen untuk mengevaluasi lagi. Ulangi sampai Anda merasa yakin dengan penampilan Anda saat berpresentasi.
5. Jangan Takut Salah
Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam berpresentasi. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan menghilangkan fikiran bahwa ANDA HARUS SUKSES BERPRESENTASI. Fikiran seperti itu akan membebani dan akan terus membebani saat berpresentasi sehingga kesalahan sedikit saja bisa sangat mengganggu fikiran Anda. Dan hal itu akan membuat presentasi Anda semakin kacau dan semakin lama semakin tambah kacau saja. Hilangkan beban fikiran harus sukses tersebut. Yang penting nikmati saja presentasi Anda. Yakinlah bahwa Anda telah mempersiapkan presentasi tersebut dengan baik dan lihat apa yang terjadi….he….he…he….
6. Hilangkan Fikiran-Fikiran Negatif
Caranya dengan fokus pada topik atau materi yang hendak Anda sampaikan. Bayangkan bahwa Anda akan mampu melakukan presentasi dengan baik. Hilangkan fikiran-fikiran yang membikin konsentrasi Anda buyar, seperti :audience yang ingin menjatuhkan Anda, Audience yang ’rewel’, audience yang ngantuk, audience yang keluar masuk ruangan. Hilangkan juga fikiran tentang hal-hal kecil yang mengganggu seperti : pakaian dan rambut yang kurang rapi, dasi yang kurang bagus, sepatu yang lupa disemir, catatan kecil yang ketinggalan, belum sarapan. Percayalah, Audience Anda tidak akan mempermasalahkan hal itu…!!
Bagaimana…?! Sudah siapkah Anda dalam berpresentasi…?! Belum….?! Mengapa…?! Ooooo….Anda ternyata harus tampil di depan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi….Pak Camat, Kepala Dinas, Anggota Dewan, atau malah Bupati or Walikota….?! (kalau diatas itu sich kayaknya Anda gak perlu tips-tips inilah karena Anda pastilah jauh dari demam panggung…). Hingga terpaksa masih grogi alias demam panggung….?! Okelah kalau begitu. Anda kayaknya butuh anchoring untuk mengatasi demam panggung tersebut.
Apa itu anchoring….?!
Pada dasarnya, Anchoring (angkor = jangkar) adalah cara untuk mencapai keadaan-keadaan yang kita butuhkan untuk bisa sukses dalam konteks tertentu. Sebagai misal saat Anda merasa grogi atau demam panggung saat hendak memulai sebuah presentasi maka yang perlu Anda lakukan adalah mengingat-ingat kondisi dan situasi saat Anda merasa relaks dan percaya diri. Situasi dan kondisi itu antara lain dapat berupa suara, kata-kata, gerakan atau tindakan-tindakan kecil yang dapat bikin kita merasa tenang atau yakin sukses saat hendak memulai sesuatu. Dalam hal ini masing-masing orang memiliki anchoring yang berbeda-beda yang diantaranya tergantung submodalitas yang dimiliki…apakah bersifat visual, auditory atau kinestetik. Berikut beberapa contoh anchoring buat mengatasi demam panggung berdasarkan submodalitasnya masing-masing.
a. Visual
- Berpakaian rapi dan elegan kalau perlu dengan memakai jas
- Pakaian berwarna terang memang dianjurkan tetapi jika Anda merasa mengalami krisis kepercayaan diri, warna gelap akan membuat Anda lebih berwibawa
- Pakailah pakaian yang paling nyaman Anda pakai saat tampil di depan umum
- Cukur kumis atau jenggot atau malah pelihara sekalian buat meningkatkan rasa percaya diri
- Bayangkan audien Anda adalah temen-temen akrab Anda yang ingin Anda tampil hebat diatas panggung
- Bayangkan Anda sedang berada di tempat yang paling Anda sukai
- Amati peserta yang berpenampilan unik untuk memecah konsentrasi Anda
b. Auditory
- Berteriak-teriak sekeras-kerasnya (tapi cari tempat yang sepi ya…)
- Membisikkan do’a yang Anda percayai dapat menguatkan diri
- Dengarkan musik atau lagu yang paling Anda sukai
- Bernyanyi-nyanyi kecil atau bersiul untuk menenangkan diri
- Ucapkan kalimat-kalimat afirmasi, semisal ”Aku Bisa” atau ”Aku Pembicara Hebat”
c. Kinestetik
- Berjalan-jalan mondar-mandir sampai Anda merasa tenang
- Gosok-gosok telapak tangan Anda, lalu usapakan pada kedua mata Anda
- Anda boleh meremas-remas kertas atau tissue sampai hancur
- Kalau perlu Anda boleh meloncat-loncat sampai puas
- Boleh juga Anda pegang tasbih sembari berdo’a
- Minum air putih juga dapat membantu menenangan Anda.
1. Kuasai Materi
Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai materi. Untuk itu, usahakan Anda hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam presentasi. Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi untuk memperkaya penguasaan Anda terhadap materi. Menguasai materi presentasi dengan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri Anda untuk tampil di depan umum.
2. Rencanakan Presentasi dengan Baik
Perencanaan yang baik juga merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah presentasi. Untuk itu buat grand design presentasi yang meliputi: bagaimana membuka presentasi, bagaimana menyajikan isi pokok, bagaimana memperkuat isi dengan contoh-contoh, serta bagaimana menutup sesi presentasi Anda. Buatlah alat bantu presentasi, baik berbentuk slide power point maupun catatan-catatan kecil terkait dengan materi. Lebih baik jika Anda persiapkan sendiri alat bantu tersebut karena hal itu otomatis akan membuat Anda lebih memahami materi. Buat juga kisi-kisi pertanyaan yang kira-kira hendak ditanyakan peserta terkait materi presentasi. Buat pula kata-kata atau ungkapan-ungkapan hebat buat membuka dan menutup presentasi Anda. kalau perlu tulis ungkapan itu dalam sebuah catatan kecil. Untuk mengurangi demam panggung, jangan pernah menerima permintaan presentasi yang waktunya mepet. Waktu yang mepet akan mengurangi waktu Anda dalam mempersiapkan materi. Dan bagi presenter yang kurang berpengalaman hal itu akan meningkatkan terjadinya kondisi demam panggung.
3. Bersikaplah Relaks
Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk reaksasi adalah dengan menghela nafas panjang, Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga secara otomatis akan membuat Anda lebih relaks sebelum memulai sebuah presentasi. Fokuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, yang pasti akan Anda temukan di ruangan presentasi, sampai Anda merasa nyaman.
4. Latihan, Latihan, dan Latihan
Pengalaman adalah guru terbaik sehingga percayalah presentasi Anda akan semakin membaik seiring seringnya Anda melakukan kegiatan presentasi. Latihan juga akan membantu Anda mengatasi demam panggung. Untuk itu, Anda bisa latihan dengan temen Anda sebelum tampil di muka umum. Mintalah temen tersebut mengevaluasi penampilan Anda selama melakukan presentasi tersebut. Lalu, ulangi latihan presentasi Anda tersebut ples perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Minta lagi temen untuk mengevaluasi lagi. Ulangi sampai Anda merasa yakin dengan penampilan Anda saat berpresentasi.
5. Jangan Takut Salah
Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam berpresentasi. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan menghilangkan fikiran bahwa ANDA HARUS SUKSES BERPRESENTASI. Fikiran seperti itu akan membebani dan akan terus membebani saat berpresentasi sehingga kesalahan sedikit saja bisa sangat mengganggu fikiran Anda. Dan hal itu akan membuat presentasi Anda semakin kacau dan semakin lama semakin tambah kacau saja. Hilangkan beban fikiran harus sukses tersebut. Yang penting nikmati saja presentasi Anda. Yakinlah bahwa Anda telah mempersiapkan presentasi tersebut dengan baik dan lihat apa yang terjadi….he….he…he….
6. Hilangkan Fikiran-Fikiran Negatif
Caranya dengan fokus pada topik atau materi yang hendak Anda sampaikan. Bayangkan bahwa Anda akan mampu melakukan presentasi dengan baik. Hilangkan fikiran-fikiran yang membikin konsentrasi Anda buyar, seperti :audience yang ingin menjatuhkan Anda, Audience yang ’rewel’, audience yang ngantuk, audience yang keluar masuk ruangan. Hilangkan juga fikiran tentang hal-hal kecil yang mengganggu seperti : pakaian dan rambut yang kurang rapi, dasi yang kurang bagus, sepatu yang lupa disemir, catatan kecil yang ketinggalan, belum sarapan. Percayalah, Audience Anda tidak akan mempermasalahkan hal itu…!!
Bagaimana…?! Sudah siapkah Anda dalam berpresentasi…?! Belum….?! Mengapa…?! Ooooo….Anda ternyata harus tampil di depan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi….Pak Camat, Kepala Dinas, Anggota Dewan, atau malah Bupati or Walikota….?! (kalau diatas itu sich kayaknya Anda gak perlu tips-tips inilah karena Anda pastilah jauh dari demam panggung…). Hingga terpaksa masih grogi alias demam panggung….?! Okelah kalau begitu. Anda kayaknya butuh anchoring untuk mengatasi demam panggung tersebut.
Apa itu anchoring….?!
Pada dasarnya, Anchoring (angkor = jangkar) adalah cara untuk mencapai keadaan-keadaan yang kita butuhkan untuk bisa sukses dalam konteks tertentu. Sebagai misal saat Anda merasa grogi atau demam panggung saat hendak memulai sebuah presentasi maka yang perlu Anda lakukan adalah mengingat-ingat kondisi dan situasi saat Anda merasa relaks dan percaya diri. Situasi dan kondisi itu antara lain dapat berupa suara, kata-kata, gerakan atau tindakan-tindakan kecil yang dapat bikin kita merasa tenang atau yakin sukses saat hendak memulai sesuatu. Dalam hal ini masing-masing orang memiliki anchoring yang berbeda-beda yang diantaranya tergantung submodalitas yang dimiliki…apakah bersifat visual, auditory atau kinestetik. Berikut beberapa contoh anchoring buat mengatasi demam panggung berdasarkan submodalitasnya masing-masing.
a. Visual
- Berpakaian rapi dan elegan kalau perlu dengan memakai jas
- Pakaian berwarna terang memang dianjurkan tetapi jika Anda merasa mengalami krisis kepercayaan diri, warna gelap akan membuat Anda lebih berwibawa
- Pakailah pakaian yang paling nyaman Anda pakai saat tampil di depan umum
- Cukur kumis atau jenggot atau malah pelihara sekalian buat meningkatkan rasa percaya diri
- Bayangkan audien Anda adalah temen-temen akrab Anda yang ingin Anda tampil hebat diatas panggung
- Bayangkan Anda sedang berada di tempat yang paling Anda sukai
- Amati peserta yang berpenampilan unik untuk memecah konsentrasi Anda
b. Auditory
- Berteriak-teriak sekeras-kerasnya (tapi cari tempat yang sepi ya…)
- Membisikkan do’a yang Anda percayai dapat menguatkan diri
- Dengarkan musik atau lagu yang paling Anda sukai
- Bernyanyi-nyanyi kecil atau bersiul untuk menenangkan diri
- Ucapkan kalimat-kalimat afirmasi, semisal ”Aku Bisa” atau ”Aku Pembicara Hebat”
c. Kinestetik
- Berjalan-jalan mondar-mandir sampai Anda merasa tenang
- Gosok-gosok telapak tangan Anda, lalu usapakan pada kedua mata Anda
- Anda boleh meremas-remas kertas atau tissue sampai hancur
- Kalau perlu Anda boleh meloncat-loncat sampai puas
- Boleh juga Anda pegang tasbih sembari berdo’a
- Minum air putih juga dapat membantu menenangan Anda.
10 tips menyanyi yang baik
1. Banyak minum air, hindari alkohol dan kafein:
Pita suara kita bergetar dengan kecepatan tinggi, dan banyak minum membuat pita suara tetap basah. Makanan yang memiliki kadar air yang tinggi juga baik, seperti apel, pir, semangka, melon, anggur, dan sebagainya.
2. Lakukan istirahat berbicara beberapa kali setiap terutapa jika telah dipergunakan secara ekstensif:Misalnya guru sebaiknya menghindari atau mengurangi berbicara diantara waktu mengajar.
3. Jangan merokok:Jika Anda merokok, segera berhenti. Merokok sangat meningkatkan resiko kanker organ pernafasan. Termasuk menghirup asap dapat menyebabkan iritasi pita suara.
4. Jangan menyalahgunakan suaramu:Hindari berteriak, juga berbicara keras di ruangan yang ribut. Suara serak merupakan pertanda pita suara mengalami iritasi.
5. Biarkan otot leher dan tenggorokanmu rileks meskipun sedang menyanyi nada tinggi atau rendah:Beberapa penyanyi mengangkat kepala ketika menyanyikan nada tinggi dan menunduk jika menyanyi nada rendah untuk menghindari tegangan yang berlebih pada otot. Jika terjadi tegangan berlebih untuk waktu yang lama bisa menyebabkan turunnya jangkauan nada suara.
6. Perhatikan caramu berbicara setiap hari:Sekalipun orang yang memiliki kebiasaan menyanyi yang baik bisa mengalami luka saat berbicara, karena banyak penyanyi yang tidak memperhatikan cara berbicara, apakah menyebabkan iritasi pita suara atau tidak.
7. Jangan batuk terlalu sering:Ketika kita batuk (bukan sakit batuk, tapi aktivitas batuk), itu sama seperti melakukan tegangan pada semua otot pernafasan dan pita suara sekaligus. Melakukan batuk terlalu sering bisa melukai otot tersebut dan menyebabkan suara serak. Cobalah untuk minum air untuk mengurangi rasa gatal di tenggorokan. Jika batuk tidak bisa ditahan, cobalah hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
8. Ketika sakit, hemat suaramu:Jangan banyak berbicara saat Anda bersuara serak karena demam atau infeksi. Perhatikan suaramu.
9. Ketika berbicara kepada kelompok besar diluar gedung pertimbangkan penggunaan pengeras suara:Berbicara keras tanpa pengeras suara bisa menyebabkan ketegangan berlebihan pada otot suara. Jadi lebih baik pergunakan pengeras suara.
10. Lembabkan udara rumah dan ruang kerjamu.
Faktor-faktor penyebab lupa dalam belajar dan kiat mengatasinya
Dari pengalaman sehari-hari, kita memiliki kesan seakan-akan apa-apa
yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpandalam akal
kita. Padahal, menurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita
pelajari, kalau memang system akal kita mengolahnya dengan cara yang
memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita.
Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Acapkali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar untuk diingat kembali bahkan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
a. Faktor-faktor penyebab lupa
Pertama, lupa dapat terjadi karena sebab gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam system memori siswa. Dalam interference theory (teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1) practice interference; 2) retroactive interference (Reber 1988; Best 1989; Anderson 1990)
Seorang siswa akan mengalami gangguan proactive apabila materi pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.
Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami ganguan retroactive apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa tersebut. Dalam hal ini, materi pelajarn lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Dengan kata lain siswa tersebut lupa akan materi peajaran lama itu.
Kedua, lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena sebab adanya tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja maupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa sebab, yaitu:
1. Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan, kesan, dan sebagainya) yang diterima siswa kurang menyenangkan, sehingga ia dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran
2. Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroactive
3. Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat kembali) itu tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah dipergunakan
Ketiga, lupa dapat terjadi karena sebab perubahan sikapdan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun seorang siswa telah mengikuti proses belajar-mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena ketidaksenangan terhadp guru) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
Keempat, menurut law of disuse (Hilgard & Bower 1975), lupa dapat terjadi karena sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunaakan atau dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian akan masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi pelajaran baru.
Kelima, lupa tentu saja dapat terjadi karena sebab perubahan urat syaraf otak. Seorang siswa yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol, dan geger otak akan kehilangan ingatan ata item-item informasi yang ada dalam memori permanennya.
b. Kiat mengurangi lupa dalam belajar
Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatannya, antara lain menurut Barlow (1985), Reber (1988), dan Anderson (1990), adalah sebagai berikut:
Over learning
Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over learning, antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin memungkinkan ingatan siswa terhadap teks Pancasila lebih kuat.
Extra study time
Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua jam waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori dari kelupaan.
Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di bawah ini:
Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus diingat siswa. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogianya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
System kata pasak (peg word system), yakni sejenis teknik mnemonic yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru. Kata komponen pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu warna, rasa, dan seterusnya). Misalnya langit-bumi; panas-api; merah-darah; dan seterusnya.
Clustering
Clustering (pengelompokkan) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip. Penataan ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk daftar-daftar item materi sehingga mudah untuk dihafalkan.
Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Acapkali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar untuk diingat kembali bahkan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
a. Faktor-faktor penyebab lupa
Pertama, lupa dapat terjadi karena sebab gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam system memori siswa. Dalam interference theory (teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1) practice interference; 2) retroactive interference (Reber 1988; Best 1989; Anderson 1990)
Seorang siswa akan mengalami gangguan proactive apabila materi pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.
Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami ganguan retroactive apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa tersebut. Dalam hal ini, materi pelajarn lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Dengan kata lain siswa tersebut lupa akan materi peajaran lama itu.
Kedua, lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena sebab adanya tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja maupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa sebab, yaitu:
1. Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan, kesan, dan sebagainya) yang diterima siswa kurang menyenangkan, sehingga ia dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran
2. Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroactive
3. Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat kembali) itu tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah dipergunakan
Ketiga, lupa dapat terjadi karena sebab perubahan sikapdan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun seorang siswa telah mengikuti proses belajar-mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena ketidaksenangan terhadp guru) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
Keempat, menurut law of disuse (Hilgard & Bower 1975), lupa dapat terjadi karena sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunaakan atau dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian akan masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi pelajaran baru.
Kelima, lupa tentu saja dapat terjadi karena sebab perubahan urat syaraf otak. Seorang siswa yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol, dan geger otak akan kehilangan ingatan ata item-item informasi yang ada dalam memori permanennya.
b. Kiat mengurangi lupa dalam belajar
Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatannya, antara lain menurut Barlow (1985), Reber (1988), dan Anderson (1990), adalah sebagai berikut:
Over learning
Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over learning, antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin memungkinkan ingatan siswa terhadap teks Pancasila lebih kuat.
Extra study time
Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua jam waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori dari kelupaan.
Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di bawah ini:
Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus diingat siswa. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogianya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri.
System kata pasak (peg word system), yakni sejenis teknik mnemonic yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru. Kata komponen pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu warna, rasa, dan seterusnya). Misalnya langit-bumi; panas-api; merah-darah; dan seterusnya.
Clustering
Clustering (pengelompokkan) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip. Penataan ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk daftar-daftar item materi sehingga mudah untuk dihafalkan.
El Dorado Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusEl Dorado Casino 세종특별자치 출장샵 & Hotel in 공주 출장마사지 El Dorado, California. 태백 출장안마 문경 출장마사지 1,1010 reviews. Directions to 목포 출장마사지 El Dorado Casino & Hotel (El Dorado).